Wednesday, January 10, 2007

Flash Back ... SIPPEG


Pagi itu saya dan Bu Yani masih asyik ngerjain DRP, ketika Pak Hipnu datang dan mulai mengangkat computer, di ruangan tempat saya dan Bu Yani bekerja, satu demi satu sampai akhirnya yang tersisa adalah computer yang sedang “digarap” oleh kami. Tentu saja Pak Hipnu enggak sendirian migrasiin beberapa computer itu (berat dong ya Pak….!). Pak Hipnu dibantu oleh Pak Maryadi, Pak Tohir, Pak Untung dan Pak Murti. Semuanya kerja bakti ngangkat computer and ngeberesin ruangan filling yang akan kedatangan computer yang bermigrasi ria. Hmmm… tapi ada apa ya sebenarnya? Ternyata kami kedatangan 2 orang tamu. Siapa ya tamu itu sampai kami sedemikian reportnya bongkar-pasang ruangan.…??

Awalnya saya dan Bu Yani ngak peduli, walau pun ruangan sudah hampir kosong, tinggal kami berdua dan seperangkat computer di depan kami, walau pun 2 orang tamu itu sudah duduk manis di dekat kami, namun kami tetap saja berkutat dengan tumpukan kertas di depan kami yang harus segera dipindahkan ke dalam bentuk file computer. Tapi, lama-kelamaan kami panik pula, engga enak hati, sepertinya kami ditungguin untuk segera hengkang dari ruangan itu (kejam niann…), apalagi salah satu dari tamu itu mulai membuka lap top nya dan kelihatan mulai sibuk dengan lap top di pangkuannya itu, dduuhh… tambah ngak tenang aja deh kami kerja. Alhasil, kami pun segera hengkang dari ruangan itu, diikuti pula oleh computer yang segera akan menjadi penghuni ruangan filling. Kami semua akhirnya nguprek deh di ruangan filling dan ruangan yang kami tinggalkan segera menjadi daerah kekuasaan 2 orang tamu tersebut (have a nice room deh!).

Rupanya mulai hari itu adalah mulai kerjanya Team Exindo dari Yogyakarta untuk ngurusin SIPPEG (kerja…kerja… ayo kita kerja!). Memang, tahun 2006 kemarin, Biro Kepegawaian dan Organisasi melakukan tender terbuka pengadaan hardware dan software untuk menunjang pelaksanaan Sistem Informasi Kepegawaian (SIPPEG) dan perusahaan Exindo lah yang menjadi pemenangnya. Sebelum mulai kerja, team Exindo, yang dikomandani oleh Pak Budi, sudah beberapa kali datang ke Rowai untuk melakukan analis system dan keadaan. Yang sering datang sih sebenarnya Pak Budi (kayaknya emang Pak Budi terus deehh…hee..hee…). Terhitung sudah 3 kali Pak Budi datang sebelum mulai pengerjaan proyek. Pertama, waktu presentasi system, di mana pada saat itu saya, Isnaldi, Ocha dan Lesika masih dalam masa melakukan orientasi kerja selepas pra jabatan, sehingga kami masih engga begitu konsen ngebantuin Pak Budi, apalagi saya, orientasinya di Postel, rada jauh deehhh… mesti jalan kaki dulu ke Rowai, panas-panasan, apalagi waktu itu lagi bulan puasa (ihiikk…ihiikk…). Kemudian yang kedua, Pak Budi datang bersama istrinya tercinta (ehem!), Ibu Ira (dduuhhhhh… Ibu pintar and baeekkk…. banget…nget…nget…deehh… dan saya banyak belajar dari yang kita obrolin loh, Bu!) dan yang ketiga or yang terakhir tuh adalah pada saat Pak Budi mau collecting data pegawai. Saya, Isnaldi dan Pak Budi pada saat itu sempat jalan ke Postel untuk ngambil data pegawai Postel. Duh, ampun-ampunan deh saat itu. Kondisi fisik lagi ngak memungkinkan, matahari terik banget and still bulan puasa. Saat itu, kebayang pulang dari Postel, saya pingin naik bajaj, tapi apa daya Isnaldi ngak mau diajak naik bajaj (kejjaammm….), apalagi kayaknya bajaj emang ngak muat buat 3 orang deh, besides … saya dan Isnaldi kan cukup big size (sory ya Is…).

Begitulah awal mulanya kenapa kemudian 2 orang tamu itu muncul di hadapan kami. Dua orang tamu itu adalah pria yang manis-manis (uhuuiii…), still unmarried … (hayyoo… siapa yang mau daftar?) yang merupakan team-work nya perusahaan Exindo, alias anak buahnya Pak Budi. Yang satu, sama big size nya kayak saya dan Isnaldi (hee..hee… maap ya mass…), namanya mas Ferry. Cocok deh jadi lokomotif sambungannya Pak Hipnu, Pak Udin dan Isnaldi, ngerokoknya itu loh… kuat banget… bahkan sambil narik kabel pun masih tetep ngebul, ngebul debu and ngebul asap! Mas Ferry ini baek banget, suka senyum dan negur saya. Sedangkan mas yang satu lagi, yang bawa-bawa lap top itu, namanya Anhar. Mas Anhar ini kayaknya pendiam banget (atau pemalu ya? he..he..he..). Saya dan Ocha sampai rada sungkan mau negur dan kenalan sama dia (habisnya mas Anhar jarang senyum sihh… senyum donngg…masss..). Ada kejadian pada saat itu, walaupun kami sudah meninggalkan ruangan dalam keadaan kosong dan menjadi ruangan garapannya mas Anhar dan mas Ferry, tas saya dan Ocha masih diruangan itu, sehingga kami masih suka bolak-balik ngambil barang dan akibatnya ngerecokin kerjaan mereka, alhasil bikin tambah ngak enak hati dan sungkan sama mereka deehh … (sory ya mas-mas…maap lagi karena baru minta maafnya sekarang…he..he.. oh ya… mas Anhar, mau tahu ngak… diam-diam ada yang admire sama mas loh… tebak siapa hayoo… so, main ke Rowai lagi deh and find out by your self yaa….).

Hari itu kalau tidak salah hari Rabu, tanggal 15 November 2006. Pada saat itu Mas Ferry dan Mas Anhar hanya ingin ngelihat jaringan or titik-titik yang entarnya akan dilalui oleh jaringan, dan yang sedihnya saya ngak bisa bantu banyak karena saya emang ngak begitu paham soal jaringan (sorry…), yang pakarnya tuh Isnaldi, cuma sayangnya hari itu Isnaldi lagi ikut sama Pak Cecep dan Ibu Sumarwati untuk presentasi urusan tertentu di suatu hotel, so akhirnya yang ketiban sibuk banget tuh Pak Hipnu deh (pusinngg… ya, Pak?). Tapi mas-mas ini, pada hari Rabu itu, ngak begitu lama di Rowai kok. Selepas makan siang mereka pulang. Mereka datang kembali keesokan harinya dengan sejumlah barang yang memang harus mereka serahkan ke Rowai, seperti seperangkat alat shalat… eehh… maksudnya seperangkat computer, beberapa printer dan barang yang lainnya. Demikian juga dengan hari Jum’atnya, selepas shalat Jum’at, mereka datang kembali dengan membawa beberapa barang yang masih harus diserahkan dan hari itu kemudian menjadi hari yang bener-bener super sibuk buat mereka karena mereka harus masang and narik kabel di seluruh area Rowai. Entah sampai jam berapa mereka bersama Isnaldi dan Pak Hipnu ngurusin kabel, yang pastinya sih ketika saya dan Ocha pulang sehabis Maghrib, mereka masih sibuk bermain dengan kabel-kabel itu.

Hari yang totally … bener-bener sibuk banget buat kami, para anak buahnya Pak Hipnu, dan buat team-worknya Exindo tuh adalah hari Rabu, tanggal 22 November 2006. Hari itu adalah pengerjaan akhir SIPPEG dan sayangnya, karena miss understanding dengan Isnaldi (Is, ente sih sms dari saya ngak dibales… sama-sama lagi ngak punya pulsa ya..he..he..), saya datang agak siang karena saya ikut diklat Bahasa Inggris terlebih dahulu di Pusdiklat, Kebun Jeruk. Ketika saya datang, situasi sudah sangat sibuk (dduhhh… jadi super duper malu deh!). Ruangan riuweehh…riwet pisan… Semuanya sibuk! Bapak-bapak lagi sibuk ngerakit meja-meja computer di luar ruangan. Ibu-ibu di dalam ruangan sedang mengerjakan tugas kerjanya masing-masing, termasuk menyediakan kopi buat yang lagi bekerja. Hmmm… perasaan udah kayak ngebangun rumah aja! Tapi kelihatan semuanya enjoy, happy, and ceria deehh… Team Exindo juga sibuk. Hari itu Mas Anhar datang tanpa Mas Ferry and dia still sibuk dengan lap top dan cetakan kertas-kertas ajaibnya ....he...he... Dia datang bersama 2 orang rekan lainnya yang juga ikutan sibuk ngerakit meja computer bersama bapak-bapak. Selain 2 orang rekan tersebut, ternyata Mas Anhar juga datang bersama Pak Budi. Pak Budi lagi sibuk nguprekin hardware dan mantauin jaringan, kadang sendirian, kadang bareng sama Mas Anhar or Isnaldi. Selepas makan siang, Pak Budi sibuk nginstal server. Pada saat itu, di sampingnya sudah ada satu orang anak buahnya lagi, yang ikutan ngurusin server, including database didalamnya. Ternyata mas yang satu itu adalah Mas Bram. Mas Bram ini rupanya programmer SIPPEG - yang bentar lagi akan diinstal dan kami gunakan. Mas Bram tuh baik banget, komunikatif, dan ngak pelit ngasih ilmu (deee… dilarang geer ya, Mas!), walau kadang kalau saya diskusi program sama dia, kami suka main keukeh-keukehan pendapat ..he..he.. yang menang… yaaa yang paling keukeh… hayo siaappaa?? Selain anak buahnya Pak Hipnu dan team Exindo, yang ikutan sibuk tuh Pak Udin. Pak Udin yang ruangannya di seberang ruangan SIPPEG, ikut ngeriung bareng-bareng kami, tapi sibuknya beda, Pak Udin sibuk ngegangguin kami dengan asap rokoknya dan sibuk ngumpulin gabus bekas penyangga hardware dalam kotak, entah buat apa itu gabus… mungkin buat nempelin memo Ortala kali ya (penghematan ya, Pak?).

Selain yang sibuk ngurusin SIPPEG, masih ada juga yang sibuk loohh… seharian saya mencari sosoknya and begitu sulit menemukan dirinya…. dimanakah dirimu, Ochaa…???? Miss you, dear! Waahhh…. ternyata hari itu Ocha juga super sibuk…bukk…bukk… ngurusin tupoksi unit kerja barengan sama Pak Cecep di ruangan Pengembangan Kepegawaian. Bapak dan putrinya itu hampir seharian tidak kelihatan peredarannya di area Rowai, saking seriusnya berkutat di depan komputernya masing-masing, bahkan Pak Udin pun merasa kehilangan karena biasanya Pak Cecep suka berekreasi ke tempat Pak Udin namun hari itu bener-bener sepi akan kehadiran Pak Cecep. Baru menjelang Maghrib, Ocha muncul dan kembali ngumpul dengan saya, Isnaldi, Pak Udin, Pak Hipnu dan team Exindo, dan tahu lah kalau udah ngumpul…. becanda gila-gilaan…cerita macam-macam… hebohhh… apalagi kayaknya bakalan lembur deh nih. Beneran kann… akhirnya lembur juga. Walaupun kerjaan SIPPEG dengan team Exindo kelar selepas Maghrib, namun kerjaan kami untuk beres-beberes masih belum selesai.

Setelah urusan administrasi dan hal lainnya yang diperlukan selesai dilakukan, sehabis Maghrib, Pak Budi, Mas Anhar dan Mas Bram pamitan. Pak Budi pulang ke Yogya, Mas Bram pulang ke Bandung (karena Mas Bram ini tinggalnya di Bandung), sedangkan Mas Anhar…hmmm… pulang kemana yaa…?? Saya ngak tahu … mungkin bareng sama Pak Budi pulang ke Yogya. Sepeninggalan team Exindo, kami masih sibuk ngurusin SIPPEG, dari mulai memanajemen hardwarenya sampai ngebahas program SIPPEG itu sendiri. Ocha juga sudah balik ke ruangan Pengembangan dan sibuk ngurusin tupoksinya lagi. Engga terasa hari makin malam … and then … dinner time…! Pak Hipnu kemudian mesen makan malam buat kami. Saya, Pak Hipnu dan Isnaldi makan di ruangan Pak Hipnu… and kemudian muncullah Ocha ikutan gabung makan… and suddenly… gubrak…gubruk… Pak Cecep datang tergopoh-gopoh dan ikut gabung makan bersama kami. Waktu Pak Cecep datang, mendadak Pak Hipnu dan Isnaldi kompak langsung tertawa terbahak-bahak… waahhh… ada apa ya??? Ternyata… dan ternyata…bla..blaa…blaa… secret deh ah… ngak bisa diceritain di sini, but yang pasti… Pak Cecep… awas penampakan!!!!

Wuiihhh…...what a day! Pokoknya hari itu garis besarnya lucu nian, banyak kejadian lucu dan aneh bin ajaib yang kami alami, seneng deeehh…. Walaupun kami harus pulang malam, sekitar jam setengah sembilan malam, tapi kami seneng… apalagi saya dan Ocha yang pulang bareng… waahhhh… heboh pisan di jalan, cerita macam-macam, sampai-sampai supir taxi yang mobilnya kami tumpangi ikutan heboh ngomentarin pula… hhmmm… pokoknya… what a day deehhh… !!!

1 comment:

Faiza & Naqiyya said...

tes..tes... supaya ada yg ngasih komen, kasian sama mbak rini.