Wednesday, January 17, 2007

Flash Back ... Lesika's Baby


“Les, nanti anaknya mirip Isnaldi lohh…”, gurau saya dan Ocha setiap kali melihat Lesika berantem dan cerewet-cerewetan sama Isnaldi. Isnaldi, yang wajahnya diharapkan mirip sama anaknya Lesika kelak, tertawa-tawa senang merasa menang… sedangkan Lesika, dengan wajah yang pias, berteriak-teriak jengkel, “jangan sampai deehhh….”, harapnya sambil mengusap-usap perutnya yang semakin membesar.

Kisah di atas hampir menjadi makanan sehari-hari di Rowai ketika Lesika hamil. Pada saat hamil, Lesika menjadi seorang perempuan yang “berantakan” (saking ngak memperhatikan penampilan… mungkin karena anaknya kelak cowok yaa…) dan bawelnya ammpunnn…. deehhh… terutama kalau sama Isnaldi, kayak musuh bebuyutan, ngak pernah akur, palingan akurnya kalau lagi main game monopoli aja!!

Tapi sekarang gurauan itu sudah engga ada lagi (walaupun sekarang Lesika masih tetep aja bawel sama Isnaldi….he..he..) karena Lesika sudah melahirkan anaknya pada tanggal 15 November 2006. Lesika melahirkan di RS Pertamina Jaya. Anaknya laki-laki, dengan berat 3,1 kg dan panjang badan 46 cm. Bayi mungil itu kemudian diberi nama ADNAN ANUGRAH ADMAJA.

Pada saat Lesika melahirkan dan kemudian mendapat cuti melahirkan selama 1 bulan (maklum… masih Capeg ssiihhh….), kami di sini mengalami kesibukan yang luar biasa, mulai dari urusan SIPPEG, testing program, training ke Yogya, ngurusin tupoksi unit kerja sampai dengan verifikasi data pegawai yang buaannyaakkk…. banget. Wuiihhh… bener-bener ngak ada waktu luang, sampai-sampai untuk nengokin Lesika pun kami hampir aja tidak sempat, walaupun saya sempat beberapa kali sms an dengan Lesika ketika dia baru-baru saja melahirkan. Tetapi, akhirnya kesempatan untuk nengokin pun datang juga. Walaupun agak terlambat, kami akhirnya bisa nengokin Lesika dan anaknya di rumahnya pada tanggal 14 Desember 2006.

Rumah Lesika yang jauh, di Bekasi Timur sana, awalnya sempat membuat bingung kami bagaimana kami bisa sampai kesana, maksudnya sih dengan kendaraan apa kami kesana. Naik bis umum? Hmmm… semuanya pada ngak mau …he…he… Naik jemputan yang ke arah Bekasi Timur? Wahhh… itu juga lewat deh. Kalau naik jemputan, pasti pulangnya siang, dduuhhh… ngak enak pulang siang-siang …(hee…hee… sok rajin!!). Tapi akhirnya permasalahan itu pun teratasi ketika Pak Sofyan Tandjung, Kabag Mutasi Kepegawaian, mau meminjamkan mobilnya kepada kami (makasih banyak ya, Pak!).

Berangkatlah kami pada hari Kamis itu dengan menggunakan mobil Pak Sofyan yang dikemudikan oleh supirnya. Kami yang berangkat tuh ada 7 orang, yaitu Bu Pin, Bu Erna, Bu Mur, Bu Yani, Bu Ita, Ocha dan saya (hhmmm… Isnaldi ngak ikut… maklummm… calon eselon I jadi super sibuuukkk….he…he… ). Kami berangkat pada pagi hari, sekitar jam 10, dari kantor, dan direncanakan bahwa kami akan kembali lagi ke kantor.

Perjalanan yang agak jauh itu awalnya sempat membuat saya dan Ocha ngantuk, namun akhirnya kantuk kami berangsur-angsur hilang ketika Bu Ita dan Bu Mur dengan hebohnya cerita soal kematian Alda (hhii…..) yang kemudian diikuti pula dengan gossip-gossip lainnya, seperti kasus AA Gym maupun kasus YZ (** sensor ah! **). Praktis sepanjang perjalanan itu full gossip deh… maklum cewek-cewek… kalau udah ngumpul… pasti ngak akan jauh-jauh dari ngerumpi (duuhh… jadi malu nih!).

Obrolan kami mulai berhenti dan digantikan dengan kepala yang celingak-celinguk mencari kompleks “Duren Jaya” ketika kami sudah memasuki Bekasi Timur. Sempat nyasar kemana-mana, tapi akhirnya setelah tukang becak nunjukin arah, kami berhasil menemukan jalan menuju kompleks tersebut. Namun, ternyata jalan masuk kedalam kompleks juga masih jauh dan jalannya sedikit tidak rata karena masih ada beberapa yang berlubang dan tergenang oleh air hujan.

Setelah beberapa lama melewati jalan yang masih belum mulus, akhirnya kami memasuki komples perumahannya Lesika. Di kompleks tersebut, rumah-rumah mirip satu sama lain. Halamannya kebanyakan ditanami bunga-bungaan (Bu Pin dan Bu Ita heboh banget setiap melihat bunga yang menurut mereka indah banget). Nama jalanan umumnya diberi nama candi. Kompleks tersebut cukup luas dan cukup pula membingungkan kami untuk mencari di mana sebenarnya letak rumah Lesika (he..he.... sory ya Les…). Tetapi akhirnya, setelah beberapa kali kami salah milih jalan dan muter-muter, kami sampai juga deh di rumah Lesika (hore, sampai!!).

Bayi Lesika lucu, ngak ada mirip-miripnya sama Isnaldi tuh (waahh… Isnaldi kecewa deh! Tapi tenang Is, wajah bayi kan berubah-ubah, siapa tahu nanti kalau udah rada gedean baru kelihatan deh miripnya sama dikau… maaapp ya, Les…), tapi juga ngak mirip Lesika, mungkin mirip ayahnya ya. Kami di sana sibuk menggoda-goda si bayi. Tapi untungnya si bayi tidak menangis walaupun dikelilingi sama ibu-ibu yang cukup pecicilan. Selain itu, kami juga menghabiskan waktu untuk ngobrol dengan Lesika, maklum hampir sebulan ngak ketemu!! Ngak banyak yang berubah dari fisik Lesika. Makan ngak makan, hamil ngak hamil, ya badannya segitu aja, ngak pernah gemuk (dduuhhh… iri deh!). Cuma satu hal yang rada berubah yaitu bahwa ternyata Lesika berubah menjadi naga karena makannya gila-gilaan…he…he.. tapi dimaklumin kok, kan ibu menyusui, jadi bawaannya laper melulu!

Kami meninggalkan rumah Lesika ketika matahari letaknya sudah di atas kepala dan perut kami sudah banyak yang mulai bernyanyi. Kami memang tidak begitu lama berada di rumah Lesika, sekitar sejam lebih, dikarenakan kami masih harus kembali ke kantor, selain itu Lesika juga lagi sibuk mengurusi dan menyusui bayinya. Tapi bagaimana pun kami senang, karena keinginan kami untuk melihat bayinya Lesika akhirnya tercapai juga.

No comments: