Monday, June 25, 2007

Dimas, Ihsan dan Mamamia


”Sarah, sampai ketemu minggu depan!”, teriak Daniel Mananta pada acara Indonesian Idol, Jumat, 22 Juni 2007, ketika mengumumkan kontestan mana yang tersisih pada malam spektakuler tersebut. That's mean that Dimas tersisih, karena pada saat itu kontestan yang berada dalam keadaan posisi tidak aman adalah Sarah dan Dimas.

Deegghh... jantung saya langsung berdetak kencang dan tubuh saya lemas seketika... seddiih... ihikk...ihikkk... akhirnya Dimas tersisih juga setelah 4 kali berada di bottom three selalu lolos, namun di bottom three or tepatnya bottom two nya yang ke-5 ini, Dimas harus pulang juga.

Tidak akan ada lagi Dimas di next pertarungan Indonesian Idol pada Jumat depan dan minggu-minggu berikutnya. Tidak akan ada lagi rocker lincah, dengan lambaian tangan dan geol pinggangnya yang menjadi ciri khasnya, tidak akan ada lagi penyanyi dengan suara serak-serak yang bisa menyanyikan hampir semua jenis musik - baik yang bertempo lambat maupun cepat - dengan performance yang bagus, tidak akan ada lagi anak santun dan sopan yang menjadi pilihan Andi /Rif, Krisdayanti bahkan David Naif, tidak akan ada lagi kontestan yang datang dari wild card, dengan semangat, keseriusan dan kepintarannya, berlatih dengan keras, sehingga yang tadinya sering tidak dianggap oleh Anang Hermansyah akhirnya menjadi kesayangannya Anang dan tidak akan ada lagi seorang underdog, yang tadinya dianggap remeh orang, sering mendapatkan cacian hanya karena dia seorang wild card, dan sepi penggemar, namun akhirnya diakhir-akhir menjelang dia tersisih, dia mendapatkan begitu banyak pengakuan akan kemampuannya bernyanyi dari banyak orang dan mendapatkan gelombang penggemar yang tidak hanya mengagumi kemampuannya bernyanyi namun juga karena aura dirinya yang bersih dan teduh.

Sedih rasanya harus kehilangan Dimas dari panggung spektakuler. Saya rasa semua keluarga dan penggemar Dimas, sudah berusaha keras membantu untuk meloloskan Dimas ke-5 besar, namun apa daya, bank voting Dimas kalah bersaing dengan bank voting kontestan lain yang memang jauh lebih kuat. Tapi semua harus diterima dengan sabar dan ikhlas, karena semua itu berpulang kepada kehendakNya. Allah lah yang memberi dan menolak. Jika sesuatu itu Allah kehendaki, maka hal itu pun akan terealisasi, namun bila tidak dikehendakiNya, maka tidak akan terjadi. Apa pun yang ditetapkan Allah adalah yang terbaik buat Dimas, ada rahasia Allah di sana. Semoga Dimas selalu bersyukur atas apa pun yang diberikan oleh Allah buat dirinya, dan terus berusaha untuk kemajuan dirinya, karena perjalanannya masih begitu panjang. Semoga di perjalanan berikutnya, dia akan menggapai lebih banyak lagi kesuksesan. Apa pun dan bagaimana pun, Dimas sudah memberikan yang terbaik di Indonesian Idol, dan kami semua bangga pada dirinya.

Duhh... kenapa kali ini saya menulis soal Dimas Idol di blog Rowai yaa...??? Berasa ini jadi blog pribadi deh. Hmmm... saya menulis tentang Dimas, karena video clip nya Dimas di Youtobe, waktu menyanyi di acara Indonesian Idol, menjadi santapan sehari-hari saya waktu jam istirahat. Selain Dimas, saya juga enjoy menikmati video clip nya juara Indonesian Idol tahun 2006 lalu, Ihsan, sekalian bernostalgia mengenang perjalanan Ihsan menuju tangga juara. Sayang, Dimas tidak bisa mengikuti jejak Ihsan menjadi juara. Kalau sudah nonton Dimas atau Ihsan, pasti Isnaldi dan Lesika ketawa-tawa... menertawakan saya yang masih aja kayak anak ABG, nonton yang begituan.... apalagi saya masih suka juga mengintip web nya Mamamia Indosiar dan setiap web nya terbuka... langsung deh bergema lagunya Mamamia di ruangan kerja kami.... tapi lagu Mamamia tersebut ternyata cukup membuat Isnaldi turut bernyanyi juga kok... nah lho... benci tapi rindu ya, Is?? Ya, mau apa dikata, daripada seperti Isnaldi.... jam istirahat kerjaannya.... Attack...attack...” itu tuh suara yang keluar dari game perang-perangan. Kalau saya masih ABG, berarti Isnaldi balita dong... soalnya masih suka main perang-perangan. Kalo Lesika? Wah, ntah deh gimana.... kadang main game congklak-congklakkan atau bahkan suka main ”Sunsilk... sunsilk an” yang musiknya berasa country melulu. Itu ibu satu anak, masak masih main mainannya anak gadis SD sih...hi...hii... tapi ya sutra lah... yang penting, waktu jam istirahat ngak bete karena masing-masing punya kesibukan dan mainannya sendiri-sendiri.

Tapi.... kok... mendadak saya balik lagi keingetan sama Dimas yang gagal di Indonesian Idol sih....??? Jadi sedihh... rasanya pingin nangis... maklum lah emak-emak... berasa banget kalo ”anak” nya ngak ”lulus ujian” tertentu... nah lhoo... bingung kaan...??? tapi apa mau dikata... guncah di hati ngak bisa merubah takdir yang sudah terjadi... do’a saya semoga Dimas sukses selalu.... amiinn... Saya tunggu albummu ya, Dim!!

No comments: